Arsip untuk Januari 23rd, 2009

23
Jan
09

5cm, the story behind, the dreams beyond…

5 cm.

Saya Tidak Akan Pernah Berhenti

The Story behind, the dreams beyond..

Oleh: Donny Dhirgantoro

 

 

“Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya,tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat keatas, lapisan tekad yang  seribu kali lebih keras dari baja ,hati yang akan bekerja lebih keras  dari biasanya,serta mulut yang akan selalu berdoa”. < 5 cm >

 

Sekitar satu atau dua tahun yang lalu, saya masih ingat waktu dan tempatnya sore menjelang malam di Gramedia Blok M .Saya melihat tumpukan buku-buku baru dengan berbagai komen-komen dan desain yang menarik.Sesuatu terlintas di depan kening saya dan diam disitu untuk satu atau dua tahun kemudian sesuatu yang tiba-tiba datang dan diam itu hanya sebuah kalimat pendek.

”Suatu hari saya ingin melihat buku saya sendiri diantara tumpukan buku-buku baru  itu”.

 

 

“Sesuatu” di depan kening itulah yang mengawali lahirnya buku pertama saya yang berjudul 5 cm.

 

Proses pembuatan 5 cm merupakan suatu proses yang panjang karena begitu banyak cemilan-cemilan pahit ataupun manis yang harus saya cicipi setiap hari,demi membangun sesuatu yang diam di depan kening saya-yang saya sendiripun tidak mau melepaskannya.

Mulai dari membaca berbagai buku melihat berbagai film yang harus saya cicil karena saya harus memberikan yang terbaik dari yang saya bisa untuk 5 cm. Dalam kurun waktu dua tahun ini lah baru pada dua bulan terakhir tepatnya akhir ramadhan tahun lalu saya akhirnya mencoba menulis sedikit demi sedikit.

 

Kalimat  yang pertama yang saya tulis adalah

 

Everytime I see you falling I get down on my knees and pray…I’m waiting for that final moment you say the word that I can’t say…

 

Sebuah lirik lagu Bizarre Love Triangle dari New Order, salah satu grup band dari Inggris favorit saya. Saya sendiri pun tidak tahu kenapa saya ingin menuliskan lirik lagu itu tetapi akhirnya saya  dapat inspirasi untuk selalu menuliskan lirik lagu yang bagus dan menarik dalam pembuatan 5 cm. Kenapa? Karena banyak sekali kita dapatkan lirik-lirik lagu yang mempunyai arti yang hampir sama dalamnya dengan sebuah puisi.Sampai sekarang saya tidak tahu kenapa saya tidak memasukkan lirik diatas dalam 5 cm.

 

Terus terang satu hal yang membuat saya terus bersemangt untuk menulis adalah sebuah  film yang menurut saya sangat menakjubkan yaitu Filmnya Guys Van Sant  “Finding Forrester” yang dibintangi oleh Sean conerry sebuah film tentang seorang penulis bernama William Forrester  yang hanya menulis satu buku “The Avalon Landing”.Dari film itu saya mendapat suatu quote yang menarik yang kurang lebih berarti “Kalau kamu mau menulis ..kamu menulis ..kamu jangan berfikir tapi kamu menulis…” Setelah itu saya pun mulai menulis tanpa berfikir apa yang akan saya tulis. Saya biarkan saja tangan saya mengikuti apa yang otak saya perintahkan dan terus sampai akhirnya dua bab selesai hanya dalam waktu beberapa hari saja.

 

Dalam dua bab awal ini saya merasakan energi yang luar biasa untuk terus melanjutkan tulisan saya.Walaupun setiap hari saya harus tidur malam sekali karena banyak juga pekerjaan dari kantor yang harus saya selesaikan.Sebuah kebetulan juga mungkin, pada waktu-waktu ini pekerjaan yang harus saya hadapi dari kantor sedang tidak terlalu banyak dan saya pun hanya berstatus sebagai pekerja freelance sehingga banyak sekali waktu yang bisa saya gunakan untuk menulis .Pekerjaan saya sebagai seorang trainer /Instructor di sebuah konsultan sumber daya manusia di Jakarta pun sangat membantu saya dalam mendapatkan berbagai ide-ide yang menarik tentang pengembangan diri.Pekerjaan saya yang menuntut saya harus banyak membaca buku-buku motivasional juga membuat saya lebih mudah untuk masuk kedalam dunia pengejaran mimpi, cita cita, dan keyakinan dalam  5cm.

 

Setiap hari apabila saya tidak pergi bertugas di kantor, saya menulis mulai dari bangun tidur jam 8 pagi sampai saya harus berhenti dan biasanya saat saya berhenti adalah sekitar tengah malam atau lebih.Jam tubuh saya jadi kacau. Besok paginya saya terus usahakan untuk bangun pagi dan berhenti sekitar tengah malam juga .Apabila saya harus pergi ke luar kota untuk melaksanakan pekerjaan kantor dan kadang kalau energi untuk menulis sedang kuat sekali saya terus menulis di laptop,atau  di hotel saat senggang .Bisa dibilang 5 cm tidak hanya lahir dari komputer di kamar saya tapi juga dari beberapa training camp dan dan hotel hotel di luar kota Jakarta.

 

 Saat saat terberat adalah saat memasuki bab-bab pertengahan, dimana saya banyak merasakan menemui jalan buntu dan tidak tahu harus kemana lagi. Disinilah titik balik yang sangat mengganggu pikiran saya sampai saya harus terus berfikir keras sekali untuk membawa cerita ke bagian yang terbaik,dan dengan kemampuan terbaik yang saya miliki.

 

Tetapi akhirnya saya bisa kembali ke energi saya setelah saya bisa  menyatakan bahwa kebuntuan itu adalah sesuatu yang sangat biasa dan bukanlah sesuatu yang harus saya takuti.Saya bawa kebuntuan itu menjadi teman saya sehari hari akhirnya  setiap hari saya bisa  berteman dengan kebuntuan itu. Sehingga dengan seenaknya saya bisa menyuruh sesuatu bernama kebuntuan itu untuk pergi sebentar dari saya. Mungkin karena sudah begitu dekatnya saya dengan kebuntuan itu sehingga diapun kalau saya suruh pergi, dia nurut nurut saja.

 

Beberapa kali untuk mengatasi kebuntuan ini sampai saya ganti  nama folder  5cm  dengan “Jangan Nyerah”  ataupun “Ayo Don jangan nyerah..!!!”.Setiap kali saya lihat folder saya dengan kata kata itu walaupun terlihat mustahil saya terus tetapkan diri saya untuk tidak bisa menyerah.Bukan saya yang harus menyerah kepada kata menyerah ..Tetapi saya yang harus tahu kapan saya harus menyerah dan saya tahu saya harus tidak bisa menyerah…Saya harus punya buku.

 

 

Setiap kata dan kalimat saya mengalir begitu saja setiap hari dan begitu banyak ide ide serta jalinan cerita yang muncul setelah bab bab pertengahan yang menurut saya,saya pun tidak percaya kalau semuanya mengalir begitu saja dari tangan saya. Allhamdullilah saya diberi kekuatan oleh yang maha kuasa untuk selalu bisa memberikan yang terbaik setiap hari untuk penulisan buku saya ini.

 

Semenjak titik balik dalam bab pertengahan itulah, saya tanpa hambatan terus menulis sampai bab terakhir, sampai jalinan cerita yang saya bangun menjadi sesuatu yang saya tidak percaya kalau  saya bisa membuatnya. Perjalanan dalam bab bab tengah sampai akhir penuh dengan berbagai kejadian kejadian dan kalimat kalimat yang saya sendiri tidak percaya saya bisa membuatnya. Allhamdullilah mudah mudahan saya tidak menjadi sombong karena semua ini.

 

 

Saat saat emosional yang membuat mata saya harus berkaca banyak sekali saya temukan dalam proses penulisan terutama dalam bab 5” Don’t Stop Me Now”dan Bab 8 “A letter a heart to remember pada  saat menulis surat dari Deniek untuk Adrian sahabatnya yang harus meninggal di mahameru .Entah kenapa saya merasakan proses emosional yang luar biasa sekali ,juga pada saat saya harus menuliskan arti dari 5 cm itu sendiri pada bab 9  “5 cm”, tidak tahu kenapa saya sering merinding.Mungkin karena saya orang yang sangat emosional.

 

Setelah sekitar kurang lebih dua bulan, 5 cm pun selesai dengan masih menyisakan energi yang berapi api untuk segera memberikan buku ini ke penerbit.Tapi kemana? Saya pun bingung sekali harus kemana karena saya sama sekali tidak punya kenalan atau koneksi dengan penerbit. Tujuan selanjutnya adalah telepon. Saya pun menghubungi 108,  yang ada di otak saya waktu itu adalah adik saya punya buku Fira Basuki “Biru” yang di sampul depannya tercantum  penerbit Grasindo.Saya pun bertanya ke operator untuk memberikan nomor telepon Grasindo, yang akhirnya saya dapatkan. Tetapi ternyata setelah saya telepon bukanlah nomor Grasindo tetapi nomor perusahaan lain yang namanya hampir sama.Saya bingung dan minta maaf kepada perusahaan itu karena saya sudah terlalu semangat..

 

Saya lihat bukunya Fira Basuki kembali, terus  saya lihat lihat dan ternyata..ah gobloknya saya ternyata di balakang terlihat jelas di kiri bawah no telepon dari Grasindo beserta alamatnya. Saya pun langsung telepon Grasindo dan mendapatkan respon yang baik.Saya pun langsung menjanjikan kalau besoknya saya akan langsung pergi ke sana.Masih ada tantangan selanjutnya apakah Grasindo mau menerbitkan naskah saya?

 

Esoknya setelah menyerahkan naskah 5 cm  dari Grasindo, saya pergi ke Gramedia Pondok Indah Mall, saya melihat banyak sekali buku buku  melihat banyak sekali penerbit penerbit lain yang ada di Jakarta.Saya pun sedikit tanya tanya dan akhirnya seorang dari Agro Media memberikan kartu nama dengan  nama satu penerbit yang namanya banyak sekali tertera “Gagas Media”. Saya langsung   menelepon Gagas Media dan berpikir akan lebih aman kalau saya punya dua alternatif jadi kalau satu ditolak saya bisa mengandalkan yang satu lagi.Esoknya saya pun  pergi Ke Gagas Media yang saat itu berdomisili di daerah Depok.

 

Dalam kurun waktu satu bulan lebih melalui hubungan telepon kesana kesini akhirnya Grasindo memutuskan akan menerbitakan novel saya dalam kurun waktu 3 bulan. Akhirnya saya pun setuju dan menarik  naskah saya di Gagas Media yang ternyata sudah hampir satu bulan tidak pernah disentuh.Saya pun maklum dengan keadaan ini  karena ternyata benar benar banyak sekali naskah yang masuk ke Gagas Media dan  naskah saya masuk belakangan. Jadi saya harus antri panjang.Ego saya yang berbicara disini karena maklum penulis baru pasti sangat ingin novelnya cepat cepat diterbitkan.Hari itu saya senang sekali karena mendapat persetujuan dari Grasindo,Setelah hampir dua bulan lebih jumpalitan kesana kemari akhirnya saya akan mempunyai sebuah buku.Allhamdullilah.

 

Waktu tiga bulan untuk editing dan segala persiapan penerbitan sebuah buku merupakan sebuah penantian yang panjang. Setiap ada waktu senggang saya selalu pegi ke toko buku untuk belajar melihat lihat dan observasi untuk menambah pengetahuan saya karena sampai sekarang pun saya percaya bahwa saya belum  jadi apa-apa di dunia perbukuan saya masih  anak bawang yang punya mimpi menjadi penulis. Melihat lihat buku, melihat lihat kavernya bertanya tanya tentang lika liku buku, dan percetakan .Saya terus belajar untuk terus tahu sampai hal sekecil kecilnya dari sebuah buku.Dalam hal ini saya berterima kasih atas kesabaran  editor saya,Mas bimo dari Grasindo sekaligus mohon maaf    karena kalau saya datang ke Grasindo pasti jadinya lama sekali  karena saya sadar, saya cerewet sekali.

 

 

Satu bulan terakhir sebelum terbit  ada lagi tantangan yang harus saya hadapi karena mungkin saya orangnya sangat perfeksionis<saya membenci sifat ini ,sekaligus Mensyukurinya>. Hampir satu bulan saya dengan teman baik saya yang membantu saya membuat kaver 5 cm  harus ”berantem” dengan ide ide untuk kaver yang terbaik yang  bisa kita  berikan untuk 5 cm. Setelah saya dan dia pun bingung.Mungkin kalau bukan karena persahabatan yang sudah terjalin sangat lama kita sudah berantem, karena kira kira hampir tujuh sampai sepuluh desain yang dia buat dengan kerja keras  tidak ada yang cocok buat saya.Akhirnya… saya masih ingat momennya ..Dia meninggalkan saya di depan computer  dengan kaver hitam polos dan tulisan 5 cm..Saya masih ingat dia bilang “udah deh lo tulis disini…apa yang lo mau, semua yang lo mau buat 5 cm”..Setelah itu dia pergi main playstation meninggalkan saya sendirian di depan komputernya .Saya pun mulai menulis dan saat menulis untuk kaver itu  itu saya merasakan kekuatan yang tidak saya bisa tahan untuk membuat mata saya ber kaca-kaca.   Semua yang saya tulis di kaver itu membuat saya menjadi sentimental. Allhamdullilah semuanya mewakili harapan harapan saya untuk 5 cm.Untuk ini saya sangat berterima kasih  untuk Bayu,teman sekaligus sahabat terbaik saya yang telah mempunyai proses kreatif yang begitu hebat.Kita pun akhirnya menemui kata sepakat untuk kaver dan Allhamdullillah respon yang sangat baik saya dapatkan dari Grasindo dan dari para pembaca,banyak yang bilang kaver 5 cm sangat pas dan representative dari segi seni maupun marketing.

 

Setelah penantian yang cukup lama 5 cm pun lahir pada 21 Mei 2005, hari itu saya senang sekali bisa melihat buku saya di toko toko buku di Jakarta.Saya sering pergi ke toko buku untuk observasi dan mengamati siapa saja yang membeli buku atau sekedar melihat lihat saja.Satu hal yang sering saya bingung dan sesali kadang saya sedikit gemas kalau melihat  ada 5 cm yang belum dibuka plastik nya untuk bisa dilihat lihat dalamnya , tetapi setelah Grasindo bilang memang seharusnya ada satu buku yang dibuka akhirnya saya memberanikan diri untuk membuka plastik 5 cm di  setiap toko buku yang plastik 5 cm nya belum dibuka. Supaya pembaca bisa melihat ke dalamnya dan lebih tertarik.Sedikit bandel memang, tapi ini saya yakini sebagai salah satu bentuk dari usaha saya.Walaupun nanti resikonya bisa kena marah orang toko buku.Sekali lagi itu saya yakini sebagai salah satu bentuk usaha saya. Untuk toko buku yang plastik 5 cm nya pernah saya buka saya mohon maf.

 

Saat pertama kali terbit frekuensi saya ke toko buku sering sekali sekedar untuk belajar,melihat ,membuka plastik  atau membeli buku, saya memang sering ke toko buku tapi saat ini frekuensi saya meningkat tajam.<Saat itu saya sadar kalo saya orang yang sangat  norak,Penulis anak bawang baru punya buku>.Sesuatu yang agak mengejutkan juga terjadi saat saya melihat stok 5 cm di beberapa toko buku hanya dalam kurun waktu satu  dua minggu pertama sudah mulai menipis.Saya terus bersyukur atas anugrah ini.Sampai akhirnya hanya dalam waktu kurang dari  dua bulan 5 cm sudah mulai memasuki cetakan ke dua.

 

Banyak sekali pengalaman berharga yang tak tergantikan dalam proses kelahiran 5 cm satu satunya adalah saat tenaga waktu pikiran dan materi saya menipis untuk menulis hampir 16 jam setiap hari, bolak balik jumpalitan kesana kemari sekedar untuk belajar lebih banyak lagi.Pada saat itu saya sadar bahwa semua ini kecil sekali dibandingkan dengan apa yang Insya Allah bisa saya berikan ke orang lain  dengan adanya 5 cm, sampai pada satu titik saya sadar bahwa semuanya tidak ada apa apanya dibandingkan dengan kalau saya bisa membuat orang lain bisa belajar banyak dari 5 cm , bisa tertawa karena 5cm , bisa melangkah lebih jauh dan punya 5 cm di dalam dirinya.Semuanya itu  adalah impian saya sekarang kalau 5 cm bisa membuat orang lain dengan ijin yang maha kuasa menjadi orang yang lebih baik,menjadi orang yang bisa bernapas lebih lega ,bisa keluar dari zona nyamannya untuk mencapai impian dan cita citanya. Saya rasa itu sudah merupakan kepuasan di dunia ini yang tak bisa tergantikan dengan apapun. Dengan ijin yang Maha Kuasa saya sangat berterima kasih kalo 5 cm bisa memberi manfaat bagi orang lain dengan cara apapun.

 

Sekitar satu atau dua tahun yang lalu, saya masih ingat waktu dan  tempatnya sore menjelang malam  di Gramedia Blok M .Saya melihat tumpukan buku buku baru dengan berbagai komen komen dan desain yang menarik.Sesuatu terlintas di depan kening saya dan di diam disitu untuk satu atau dua tahun kemudian sesuatu yang tiba tiba datang dan diam itu hanya sebuah kalimat pendek

Suatu hari saya ingin melihat buku saya sendiri diantara tumpukan buku buku baru  itu”.

 

Saat 5 cm pertama kali terbit dua-tiga bulan yang lalu saya senang sekali  melihat buku saya di Gramedia Pondok Indah Mall diantara barisan buku2 baru/ New Arrival, saya melihat ke  tumpukan di sebelahnya tumpukan buku buku best seller.Sesuatu terlintas di depan  kening saya dan diam disitu,hanya sebuah kalimat pendek..

“Suatu hari saya ingin melihat buku saya sendiri diantara tumpukan buku buku best seller itu”

 

Dan sesuatu yang baru lagi di depan kening saya itulah yang sekarang sedang  saya kejar ;dengan selau memberikan yang terbaik lagi semampu saya setiap hari. Sampai akhirnya sekarang 5 cm sudah berada di tumpukan buku buku best seller.Allhamdulillah, Mudah mudahan ini  tidak membuat saya sombong.

 

 

Dengan segala kerendahan hati dari seorang yang baru dan masih berjalan bertelanjang kaki dalam dunia tulis menulis saya menyimpulkan bahwa totalitas dalam segala hal demi mengejar mimpi dan cita cita  adalah yang bisa membuat 5 cm lahir.Bahwa seperti ditulis dalam 5cm,kekuatan mimpi dan cita cita serta doa adalah segalanya bagi setiap usaha yang dilakukan setiap manusia.Selalu memberikan yang terbaik kepada kehidupan dengan apa yang terbaik yang kita miliki setiap hari, dan selalu punya impian dan cita cita  di dalam hidup kita  sebagai salah satu cerminan rasa syukur kita kepada yang Maha Kuasa …

 

Saya pernah menerima email dari seorang pembaca 5 cm bagaimana 5 cm telah mengubah hidupnya dan membuat dia lebih berani melangkah ke kedepan , dan bagaimana karena 5 cm dia merasa bahwa kita harus bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan,karena masih banyak orang kurang beruntung dari pada kita;atau juga beberapa orang teman yang telah bisa melangkah lebih mantap karena sekarang ada  5 cm di dalam dirinya .Juga  dari beberapa teman di milis yang bilang bahwa dia semakin dekat dengan sahabatnya karena 5 cm.Bagi saya tidak ada hal  yang bisa  lebih membahagiakan saya di dunia  dari pada semua hal diatas.

 

Bersama ini saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelahiran 5 cm, dan bagi semua pembaca yang telah meluangkan mata ,waktu, dan hatinya untuk 5 cm.

 

Dan memang seperti saya tulis di 5 cm salah satu saat terindah bagi seorang manusia adalah ketika sebuah mimpi telah selesai dan menjadi kenyataan.Sekali lagi sebuah mimpi menjadi kenyataan dan 5 cm adalah salah satu mimpi itu.Walaupun saya sadari saya masih harus lebih banyak belajar…Saat ini ,saya punya sebuah buku,sebuah karya cipta.

 

Sekarang mimpi saya telah selesai dan  menjadi kenyataan…  Saya berpikir kapan saya akan berhenti memberikan yang terbaik dari diri saya bagi 5 cm?

 

Setelah berpikir  saya memutuskan…  Saya tidak akan pernah berhenti dan tidak mau berhenti memberikan yang terbaik bagi 5 cm dan  bagi apa saja yang saya lakukan di kehidupan ini setiap hari . Saya akan terus memberikan kehidupan yang terbaik dari diri dan  saya tidak akan pernah berhenti….

Saya tidak akan pernah berhenti…

 

Semoga ALLAH SWT mengijinkan bagi seorang yang masih banyak sekali  kekurangan dan masih harus belajar lebih banyak lagi ini ..Amin

 

“Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya,tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat keatas, lapisan tekad yang  seribu kali lebih keras dari baja ,hati yang akan bekerja lebih keras  dari biasanya,serta mulut yang akan selalu berdoa”.  ( 5 cm )

 

Terima kasih.

 

 

 




Januari 2009
S S R K J S M
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031